PENDAKIAN NEW NORMAL | Gunung Prau Via Wates - Temanggung


 Asalamualaikum Wr.Wb

Halo guys, kali ini aku mau membagikan sedikit pengalamanku selama mendaki gunung Prau di masa New Normal. 


Pendakian ini diikuti oleh 8 orang termasuk aku. Sebenarnya aku hanya kenal sama 1 orang saja dan yang 6 entah lah kalo gak ada pendakian ini ya gak bakal kenal hehehe. 1 diantara 7 orang yang aku kenal namanya Wisnu, atau biasa aku panggil kecrok, dia memang teman deketku sekaligus sering juga naik gunung bareng. Sedangkan yang lain, 6 orang itu adalah temennya si Wisnu. 2 cowok dan 4 cewk, yaitu si Izul, Nawa, Mbak Ana, Hanun, Veda dan Tika. 

Ini nih si Wisnu

Awalnya gini, aku diajak Wisnu karena dia disuruh nemenin temen-temennya itu, yowes karena aku udah kangen naik gunung, setahun lebih sih gak pernah naik gunung setelah terakhir tahun lalu ke Slamet. 



Dalam pendakian ini, diantara kami ber-8 hanya aku, Wisnu dan Izul yang sudah pernah mendaki gunung sebelumnya, dan juga termasuk Gunung Prau ini, tapi sebelumnya lewat jalur Patak Banteng, sedangkan yang lain masih pemula. Gunung Prau ini memang cocok sih buat pemula. Disamping memiliki pemandangan yang menakjubkan, track menuju puncak pun lumayan ringan. 


Sebelum berangkat pendakian, kami diharuskan untuk cek kesehatan, saat itu aku cek kesehatan di Puskesmas dekat rumah, dan hasilnya alhamdulillah sehat wkwkwk. Setelah cek kesehatan aku dan juga Wisnu mencari perlengkapan yang kurang, sedangkan mereka ber-6 mencari logistik.



Hari sabtu, 8 Agustus 2020 pukul 13:00 WIB, perlengkapan dan juga logistik udah lengkap dan udah terpacking dalam carrier. Aku berangkat dari rumah bersama dengan si Wisnu menjemput mereka ber-6 di kediaman mbak Ana. Setelah sampai dan tidak ingin berlama-lama pukul 13:30 WIB seluruh anggota sudah kumpul juga perlengkapan, dan logistik sudah lengkap dan kami pun berangkat dengan mengendarai sepeda motor.


Pukul 15:30 WIB kami telah sampai di Basecamp Gunung Prau via Wates di Wonoboyo, Kabupaten Temanggung setelah menempuh perjalanan yang sangat luar biasa, tanjakannya cuyyy, ngeri. 

Begitu sampai di parkiran kami langsung disambut oleh pengelola basecamp dan langsung disemprot disinfektan, baik motor dan juga penumpangnya. Lalu kami disuruh untuk menunggu giliran untuk registrasi, dan yang registrasi juga perwakilan setiap rombongan, karena memang sesuai dengan protokol kesehatan ya, jaga jarak dan untuk mengurangi kerumunan. Hitung-hitung sambil istirahat sih ngelemesin kaki. 


Setelah menunggu lumayan lama, sekarang giliran rombongan kami untuk melakukan registrasi, kala itu aku sama si Wisnu melakukan registrasi, yang lain ku suruh untuk istirahat dan juga cek perlengkapan. 


Dan berikut ini adalah hasil registrasi, eh kok hasil registrasi sih, ya intinya yang kami dapat saat registrasi dan juga pengarahan sama pengelola basecamp.


Di masa New Normal ini, Gunung Prau menerapkan beberapa persyaratan selama mendaki, kapasitas pendaki pun dibatasi per harinya,

1. Patak Banteng 1200 orang/hari
2. Dieng 500 orang/hari
3. Dwarawati 200 orang/hari
4. Kali Lembu 400 orang/hari
5. Igir Mranak 200 orang/hari
6. Wates 200 orang/hari.



Adapun persyaratan ketika mendaki :
1. Periksa kesehatan dan siapkan surat keterangan sehat dari instansi terkait yang berwenang.
2. FC Kartu Identitas.
3. Tidak bertukar perlengkapan pribadi.
4. Selalu gunakan masker selama dalam perjalanan (min 2 masker dalam 1 kali pendakian).
5. Setiap pendaki wajib membawa hand sanitizer pribadi.
6. Wajib membawa sarung tangan pribadi
7. Tenda hanya boleh diisi 50% dari kapasitasnya.
8. Pendaki wajib lapor setelah melakukan pendakian (Max jam 12:00 WIB sampai Basecamp)

Itulah guys beberapa syarat untuk mendaki Gunung Prau di masa New Normal ini, tetap patuhi protokol kesehatan lho ya meskipun di gunung. Dan untuk persyaratan itu dicek beneran lho guys sama pengelola basecamp, jadi jangan sampai lupa. Waktu kita kemarin sih lupa bawa matras, yang seharusnya bawa 8 matras, eh kita cuma bawa 5, jadi ya harus nyewa disana. Pokoknya jangan sampai lupa guys.

Oke lanjut, setelah registrasi, pengarahan, dan pengecekan perlengkapan selesai, karena perutku lapar, dan gak mungkin tracking dalam keadaan lapar, maka aku pun makan dulu di kedai makan disebelah basecamp, ya mie ayam cukup kali ya buat ganjal perut sampai Camp Area nanti hehehe.


Selesai makan, sekitar pukul 17:30 WIB setelah sebelumnya berdoa bersama terlebih dahulu kami melakukan start pendakian dengan wajah yang ceria karena sudah kenyang wkwkwk.


Kala itu si Wisnu yang tadi ketika registrasi kami daftarkan sebagai ketua rombongan, maka kami suruh untuk berada di depan sendiri, sedangkan saya dan izul di belakang.

Dan berikut ini adalah perjalanan kami

BASECAMP - POS 1 BLUMBANG KODOK

Foto ini waktu turun siang hari

Untuk track dari basecamp sampai pos 1 berupa jalan beton , melewati permukian warga dan juga ladang tanaman warga dengan track yang lumayan nanjak, ya gak kaget sih namanya juga naik gunung bukan turun gunung wkwkwk.

Sampai di Pos 1 kami disambut dengan gerbang masuk pendakian Gunung Prau via Wates Temanggung. Waktu dari basecamp sampai Pos 1 kami tempuh selama ± 45 menit. Disini kami memutuskan untuk break sebentar mengatur nafas dan juga minum.


POS 1 - POS 2 CEMARAN

Foto ini aku ambil di google guys

Sekitar pukul 18:20 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 2, untuk tracknya sih lumayan landai, hanya saja kita diharuskan menginjak akar-akar pohon, karena perjalanan dari Pos 1 menuju Pos 2 berupa hutan tropis, jadi kalo tracking malam jangan lupa ya bawa senter 1 orang 1 biar nyaman gitu gak kegelapan hehehe.

Waktu yang kami tempuh dari Pos 1 ke Pos 2 ± 50 menit. Di Pos 2 pun kami berhenti sejenak untuk break minum dan mengatur nafas. Oh iya di Pos 2 kami bertemu dengan pendaki tetangga, asalnya sih dari Soborejo Temanggung. Asyik-asyik orangnya, apalagi mbaknya itu, pokoknya bikin tambah semangat wkwkwk.


POS 2 - POS 3 SUDUNG DEWO

Foto ini juga aku ambil di Google guys

Setelah itu pukul 19:20 WIB kami lanjutkan perjalanan menuju Pos 3 SUDUNG DEWO, di jalur ini tracknya masih berupa hutan tropis jadi masih sama seperti dari Pos 1 ke Pos 2, tanjakannya sih lumayan nambah, jadi kalo mau naik Prau via Wates jangan lupa fisik dulu, lari-lari gitu minimal seminggu sebelum mendaki hehehe.

Dari Pos 3 naik dikit terdapat sumber air atau Pos air, jadi kalian bisa ambil air nih disini. Jangan khawatir kehabisan air deh. Dari Pos 2 ke Pos 3 kami tempuh selama ± 50 menit, masih sama seperti sebelumnya.

Di Pos 3 kami break cukup lama dari sebelumnya, karena memang sampai Pos 3 tenaga kami sudah banyak terkuras, sambil minum, ngelemesin kaki, ngatur nafas kami pun bercerita-cerita dengan pendaki tetangga tadi yang kebetulan selalu salip menyalip, eh breaknya ditempat yang sama. Duh ketemu mbak mbak itu lagi,. Dua tambah dua sama dengan empat , duhhh jadi tambah semangat wkwkwk.


POS 3 - CAMP AREA CEMORO TUNGGAL


Setelah itu pukul 20:30 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju Camp Area. Perjalanan dari Pos 3 menuju Camp Area merupakan perjalanan terpanjang kami, yaitu kami tempuh ± 1 jam setengah, cukup lama ya kan. Sebenarnya sih 1 jam sampai, cuma karena kami jalannya santai, lagi pula sama cewek jadi ya nikmatin aja hehehe.

Dari Pos 3 menuju Camp Area kami diharuskan melewati Tangga Cinta, Padang Ilalang, dan Plawangan. Oh iya bisa juga lho ngecamp di Bukit Rindu, cuma kala itu kami putusin buat lanjut sampai Camp Area karena khawatir nanti kalo bermalam di Bukit Rindu malah jadi tumbuh tuh rasa rindu ke doi acia cia cia wkwkwk.

Setelah sampai di plawangan kami sudah mulai disambut dengan aneka warna-warni tenda, tapi karena di sekitar Plawangan sudah penuh dengan tenda maka kami lanjut perjalanan ke Camp Area Cemoro Tunggal, berharap disana belum penuh dengan tenda. Oh iya Plawangan tuh berapa hamparan Padang Ilalang yang luas banget guys.

Akhirnya pukul 22:00 WIB kami sampai di Camp Area Cemoro Tunggal, dan juga sudah mendapatkan lahan untuk mendirikan tenda setelah mubeng-mubeng mencari lahan yang kosong. Saat itu kami membawa tenda 3, kapasitas 6 jadi ya sesuai peraturan lho tenda ditempati 50% dari kapasitas tenda.

Ketika itu dingin polll guys, tapi belum minus sih kyake. Padahal yang aku harapkan tuh minus, biar tau rasanya kek gimana dinginnya hehehe. Saat ini kami berbagi tugas, yang cowok mendirikan tenda dan yang cewek memasak.

Pukul 22:30, 3 tenda sudah berdiri dan masakan berupa kopi, susu dan juga mie pun sudah siap untuk disantap. Setelah kami memasukan barang-barang ke dalam tenda kami pun langsung menyantap makanan dan minuman tadi, maklum guys perut sudah mulai keroncongan lagi setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang sampai di Camp Area ini.


Setelah makan selesai kami pun berbincang-bincang ria, berkenalan guys, mengakrabkan diri, share gimana perasaan nanjak dari basecamp sampai sini. Cukup lama kami bercerita dan tidak kerasa waktu sudah menunjukkan pukul 00:00 WIB.


Saat ini juga kami putuskan untuk istirahat tidur. Oh iya kami saat ini sudah terpisah dengan pendaki tetangga tadi, yang sebelumnya berencana untuk ngecamp bersebelahan tetapi entahlah sekarang mereka dimana. Saking banyaknya tenda lur jadi susah buat nyarinya.


Pukul 00:30 WIB kami semua sudah terlelap, dihipnotis dengan keindahan malam di Gunung Prau, banyaknya bintang, indahnya bulan, dan cahaya lampu dari kejauhan yang saling berjajar, menunjukkan suasana malam di Kota Wonosobo.


Pukul 04:30 saya saat itu terbangun karena lapar, disusul sama si Nawa yang kebetulan satu tenda sama aku. Kami berdua pun masak bubur sama susu. Karena mungkin tangan cowok sama cewek beda kali ya ketika masak, masakan kami pun asin gak seenak ketika tadi malam wkwkwk. Tapi kami tetap makan, namanya lapar dan masak sendiri mah apapun rasanya pokoknya enak hehehe.


Dari ufuk timur matahari sudah menampakkan dirinya, pertanda pagi datang. Saya kala itu membangunkan temen temen buat menyaksikan sunrise datang. Dan sungguh indah sekali, menyejukkan mata. Kami pun tak lupa mengabadikan moment itu.


Setelah ini kami pun masak lagi, saat itu cewek lagi yang masak, jadi ya pasti enak wkwkwk. Setelah masakan sudah kami santap, kami pun memutuskan untuk menuju puncak Prau, 2565 mdpl.


Perjalanan dari Camp Area sampai puncak sih sekitar 15 menit, cuma karena ditengah perjalanan kami menemukan spot foto yang bagus dan juga melihat kalo diatas puncak sana penuh dengan tenda dan pendaki yang sedang berfoto juga maka kami putuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke puncak.


Setelah berfoto kami pun turun kembali ke tenda, dan packing untuk turun pulang. Padahal rasanya males buat turun, ngantuk pengen tidur sampai siang hehehehe.


Pukul 09:00 WIB, setelah semua perlengkapan terpacking dengan rapi dalam carrier, kami pun memulai melangkah turun ke basecamp.



Singkat cerita pukul 12:00 WIB kami sudah sampai lagi di basecamp. Itulah sepenggal pengalamanku bersama temen-temen baru di Gunung Prau.



Tetap patuhi protokol kesehatan ya, jangan lupa pakai masker, cuci tangan dan pakai handsanitizer.



Semoga pandemi ini segera hilang dari bumi kita INDONESIA, agar kita bisa travelling leluasa. aamiin.



Untuk video monggo cek di :

Dont forget subscribe, like & comment.

Matur Suwun
Wasalamualaikum Wr.Wb

© 2020 | Bang Haho

Tidak ada komentar