Prinsip Dasar Petualangan dan Pecinta Alam
1. Dalam
pelaksanaan kegiatan petualangan terdapat etika dan prinsip dasar yang sudah
disepakati bersama. Etika dan prinsip dasar tersebut muncul sebagai rasa
tanggung jawab kepada alam. Selain didukung dengan perlengkapan dan peralatan
yang memadai, juga dalam petualangan mutlak diperlukan kemampuan yang
mencukupi. Kemampuan itu adalah kemampuan teknis yang berhubungan dengan ritme
dan keseimbangan gerakan serta efisiensi penggunaan perlengkapan. Sebagai
contoh: pendaki harus memahami ritme berjalan saat melakukan pendakian, menjaga
keseimbangan pada medan yang curam dan terjal sambil membawa beban yang berat
serta memahami kelebihan dan kekurangan dari perlengkapan dan peralatan yang
dibawa serta paham cara penggunaannya.
2. Kemampuan
kebugaran yang cukup, kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan
tertentu, kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian
tubuh terhadap tekanan lingkungan alam. Berikutnya, kemampuan kemanusiawian.
Ini menyangkut pengambangan sikap positif ke segala aspek untuk meningkatkan
kemampuan. Hal ini mencakup determinasi/kemauan, percaya diri, kesabaran,
konsentrasi, analisis diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memempin dan
dipimpin.
3. Seorang
pendaki seharusnya dapat memahami keadaan dirinya secara fisik dan mental
sehingga ia dapat melakukan kontrol diri selama melakukan pendakian, apalagi
jika dilakukan dalam suatu kelompok, ia harus dapat menempatkan diri sebagai
anggota kelompok dan bekerja sama dalam satu tim.
4. Tak
kalah penting adalah kemampuan pemahaman lingkungan. Pengambangan kewaspadaan
terhadap bahaya dari lingkungan spesifik. Wawasan terhadap iklim dan medan
kegiatan harus dimiliki seorang pendaki. Ia harus memahami pengaruh kondisi
lingkungan terhadap dirinya dan pengaruh dirinya terhadap kondisi lingkungan
yang dia datangi.
Ke-empat
aspek kemampuan tersebuta harus dimiliki seorang pendaki sebelum ia melakukan
pendakian. Sebab yang akan dihadapi adalah tidak hanya sebuah pengalaman yang
menantang dengan keindahan alam yang dilihatnya dari dekat, tetapi juga sebuah
resiko yang sangat tinggi, sebuah bahaya yang dapat mengancam keselamatannya.
WANADRI
atau Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri adalah organisasai
kegiatan alam bebas yang berkedudukan di Bandung, Jawa Barat. Wanadri didirikan
pada tahun 1964, dengan tujuan untuk turut membangun Tanah Air, Bangsa, dan
Negara Republik Indonesia melalui
pendidikan pemuda-pemudi dengan menggunakan media aam bebas sebagai
sarana pendidikan.
Pada
dekade 80-an perkembangan sangat pesat. Hampir seluruh Universitas dan SLTA
mempunyai kelompok pecinta alam. Pada masa awal tahun 80 kegiatan para pendaki
gunung di Indonesia masih sebatas regional dan nasional, kalaupun ada yang
keluar negeri baru sebatas survey dan penjajagan awal. Tantanga prestasi pada
masa ini sudah mulai merambah dalam lingkup yang lebih luas sampai sekarang.
Para pendaki Indonesia mulai melakukan pendakian di luar kawasan Indonesia.
Ekspedisi-ekspedisi dalam skala yang lebih luas mulai banyak dilakukan, kegiatannya
sudah sangat beragam, banyak kegiatan yang lebih menarik ketimbang melakukan
pendakian gunung, muatan ilmiah dan wawasan lingkungan lebih mendapat
perhatian, kegiatannya memiliki efek samping yang lebih positif pada profesi
dan mengarah pada sikap kerja yang lebih profesional.
Post a Comment